Minggu, 15 Mei 2011

PANCASILA OH PANCASILA

Pancasila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia tidak akan pernah terwujud  Keadilan kepada seluruh Rakyat, kalau keadilan sosial itu tidak berdasarkan pada watak Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Keadilan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin dengan watak kerakyatan yang bijaksana yang menjujung tinggi permusyawaratan  perwakilan akan mewujudkan Pemimpin yang mempunyai Etika dan Estetika yang bijaksana. Menjadi bermimpi kalau saja pemimpin Negri ini mempunyai watak adil bagi seluruh rakyat nya tanpa harus memandang sebelah mata status sosial nya. "Alangkah Lucunya Negri Ini" dengan segala kebijakan pemerintah yang tak pernah adil bagi seluruh Rakyat Indonesia.. apakah pemimpin negri ini sudah lupa dengan Pancasila ?
 Watak kerakyatan ternyata tidak cukup menjawab tantangan para pemimpin negri ini dalam menghadapi tantangan zaman karena pemimpin negri ini harusnya mampu   mewujudkan Persatuan Indonesia, Persatuan yang berdasarkan pada Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Telintas jelas kualitas pemimpin negri ini seakan tidak mempunyai etika dan estetika yang harusnya dihormati dan dihargai oleh Rakyatnya dan sebaliknya, Rakyat menjadi acuh tak acuh terhadap  pemimpin dengan kualitas etika yang menurun dan pemimpin yang mempunyai kualitas estetika yang merosot. Pancasila yang sejak dikumandangkan mulai kehilangan Roh nya dan tersingkirkan oleh paham "Liberalisme". Pancasila yang harusnya menjadi Filterisasi semua bentuk kebijakan seakan dilupakan dan hanya menjadi Simbol saja. Pancasila Oh Pancasila sampai ahir hayatku akan tetap ku kumandangkan seperti pada saat engkau berkumandang untuk Rakyamu Indonesia.